VEKTOR KLONING GEN: PLASMID DAN BAKTERIOPHAGE (Ringkasan Brown, Gene Cloning & DNA Analysis)

PLASMID DAN VIRUS PADA BIOTEKNOLOGI

DNA membutuhkan sejumlah karakteristik untuk dapat disebut vector. Hal yang terpenting adalah dapat bereplikasi didalam cel inang, sehingga sejumlah cetakan DNA inang akan dapat diproduksi dan diturunkan pada keturunanya. Sebuah vector cloning harus kecil, idealnya kurang dari 10 kb karena molekul yang besar sewaktu purifikasi cenderung rusak selama purifikasi, dan juga sulit untuk dimuanipulasi. Dua jenis molekul DNA yang termasuk dalam kriteria dapaat ditemukan pada sel bakteri adalah: Plasmid dan kromosom bacteriophage.

  1. Plasmid

Plasmid merupakan molekul sirkular DNA yang regulasinya tidak bergantung kpeada keberadaan DNA bakteri. Plasmid hamper selalu memiliki satu atau lebih gen, yang seringkali berhubungan dengan penampakan bakteri. Contohnya, kemampuan untuk resistensi terhadap antiobiotik seperti chloramphenicol atau aphicillin. Pada pengerjaan laboratorium resistensi antibiotic sering digunakan sebagai marker selektif untuk memastikan kultur bakteri mengandung plasmid tertentu.

1

Sejumlah plasmid mengandung sedikitknya satu sekuen DNA yang berperan sebagai Origin of Replication, sehingga mereka dapat diperbanyak dalam sel secara bebas tanpa intervensi DNA komosom bakteri. Plasmid memanfaatkan enzim replikase pada Bakteri unguk memperbanyak diri mereka, sedangkan sejum;ahn gene mengkode sejumlah enzim special untuk replikasi plasmid. Plasmid pada umunya dapat bereplikasi dengan menyisispkan mereka kedalam kromosom bakteri. Plasmid itegratif ini dikenal dengan Episome yang dapat dijaga selama proses divisi sel namun pada tahap lain mereka merupakan elemen yang independen.

2

  1. Ukuran dan Jumlah Cetakan

Ukuran dan jumlah cetakan plasmid merupakan hal yang penting pada saat cloning. Jumlah cetakan/ copy number mengacu kepada jumlah molekul sebuah plasmid pada bakteri. Factor yang mengatur jumlah cetakan masih belum diketahui. Sejumlah plasmid, terutama yang besar, sangat ketat/ Stringent dan memilki jumlah cetakan yang rendah. Selain itu ada juga plasmid relaxed, yang hadir pada jumlah yang sangat banyak pada sel.

  1. Konjugasi dan Kompatibilitas

Plasmid terbagi dua grup: conjugative dan non-conjugative. Conjugative plasmid dikarakterisasi oleh kemampuannya untuk melakukan hubungan seksual antara sel bakteri, yang merupakan proses yang dapat menghasilkan sejumlah plasmid conjugative dan terpencar dari satu sel ke seluruh sel pada kultur bakteri. Konjugasi dan transfer plasmid dikontrol oleh gen tra yang hanya terdapat pada plasmid conjugative.

Sejumlah jenis plasmid dapat ditemukan pada sel tunggal, termasuk lebih dari satu plasmid konjugatif yang berbeda pada satu waktu. Kenyataanya, Sel E. Coli dikenal mengandung lebih dari tujuh plasmid. Untuk keberadaan bersama pada sel yang sama, maka merkan harus Compatible.

  1. Klasifikasi Plasmid

Plasmid secara natural memiliki karakteristik tersendiri yang ditandai oleh gen plasmid. Terdapat lima jenis plasmid:

  1. Fertility Plasmid or F plasmid – hanyalah yang memilki gen tra dan tidak memilki karakteristik selain kemampuan melakukan konjugasi. Contohnya, F plasmid pada coli
  2. Resistance atau R plasmid – membawa gen yang memberikan ketahanan pada bakteri terhadap satu atau beberapa jenis antibiotic. R plasmid sangat penting pada mikrobiologi klinik. Contohnya RP4, yang sering ditemukan pada Pseudomonas.
  3. Col Plasmid – yang mengkode colicins, protein yang membunuh bakteri, seperti contohnya ColE1 pada coli
  4. Degradatif plasmid – memungkinkan bakteri inang memotabolisme molekul yang tidak umum seperti Toluena dan Asam Salisilat, seperti contohnya, TOL pada Pseudomonan putida.
  5. Virulence Plasmid – yang memberikan patogenesitas pada bakteri inang, ini termasuk TI-plasmid pada Agrobakterium tumefaciens.
  6. Plasmid pada organisme selain bakteri

Mesikupun plasmid pada umunya berada pada bakteri bukan berarti tidak ada pada bakteri lain. Eukariotik plasmid yang dikenal jelas adalah plasmid yang terdapat pada Saccharomyces cerevisiae.

  1. Bakteriophage

Bakteriopage, atau phage merupakan virus yang secara khusus menginfeksi bakteri, sama seperti virus, phage sangat sederhana, mengandung DNA (kadang kala RNA) yang membawa sejumlah gen, termasuk beberapa untuk replikasi, yang ditutupi oleh coat atau kapsid yang terbuat dari molekul protein.

3

Figure 3. betuk umum struktur phage, a) Head and tail (eg. λ) b) Filamen (e.g. M13)

4

  1. Siklus Infeksi Phage

Pola infeksi pada umumnya:

  • Phage partikel menempel pada bagian luar bakteti dan menginjeksikan DNA kromosomnya kedalam sel
  • Molekul DNA direplikasi, pada umumnya dengan enzim spesifika dari phage yang dikode oleh gen didalam kromosom phage
  • Gen lainnya langsung mensintersis komponen protein kapsid, dan partakel virus lain yang di satukan dan dilepaskan dari bakteri.

Semua proses ini terjadi kurang dari 20 menit. Tipe infeksi ini disebut Lytic cycle, yang melepaskan partikel baru yang berhubungan dengan hancurnya sel bakteri. Secara garis besar siklus ini ditandai dengan replikasi DNA yang diikuti lansung oleh sintesis kapsid dan molekul DNA atau partikel dilepaskan dari sel. Contohnya M13

  1. Lysogenic phages

Berbeda dengan Lytic, Infeksi Lysogenic dicirikan dengan mempertahankan DNA molecule Phage pada bakreri, mungkin saja hingga ribuan pembelahan. Pada infeksi Lysogenic DNA phage disisipkan kedalam genom bakteri, sama seperti episomal insertion. Bentuk integrative Phage (dikenal dnegan Phophage) pasif. dan bakteri yang membawa prophage pada umumnya tidak dapat dibedakan daric cel yang tidak terinfeksi. Bagaimanapun, prophage akhirnya akan dilepaskan dari genom host dan phage kembali pada lytic mode. Siklus infeksi pada lambda (λ) pada umumnya lysogenic. Pembelahan yang terbatas pada lisogenik mengikuti siklus infeksi yang berbeda.

  1. Organisasi gen pada λ DNA

Phage λ biasanya memiliki kepada dan ekor. DNA terkandung dalam struktur polyhedral struktur kepada dan ekor yang menempel kepada permukaan sel bakteri sehingga material genetic dapat diinfeksikan.

DNA λ berukuran 49kb yang pada umumnya tersusun sangat rapi. Teknik gen mapping secara intensif menunjukan gen pada Phage λ terorganisasi secara cluster contoh gen yang mengkode component kapsid berada pada molekul ketiga sebelah kiri, sedangkan gen yang meregulasi integrase prophage dikelompokkan pada bagian tengah.

  1. Bentuk Linear dan Circular λ DNA

Karakteristik kedua λ adalah linera, dengan dua ujung bebas yang mewakili DNA hadil didalam struktur kepala. Molekul linear ini mengandung dua untaian komplementer DNA. Meskipun demikian, pada setiap ujuang molekul ada 12 nukleotida terbentang satu untai. Dua untai tunggal tersebut adalah komplementer, sehingga bisa berpasangan ujung satu dengan ujung lain dan membentuk circular double strended.

6

Figure 4. λ peta genetic

Figure 5. Bentuk sirkular dan Linear DNA λ

Untaian tunggal yang saling komplementer sering mengacu pada sticky end atau cohesive end, karena berpasangan sehingga dapat menempel bersama pada molekul ujung. Λ cohesive end disebut cos site yang memerankan dua peran pentiing selama infeksi. Pertama, mereka dapat menginjeksikan liner DNA kedalam sel untuk diubah menjadi circuler, yang penting untuk persyaratan insersi kedalam genom bakteri.

Peran kedua adalah cos site yaitu setelah prophage dikeluarkan dari sel genom. Pada tahapan ini sejumlah λ DNA baru diproduksi dengan RCR

7

  1. M13- Phage Filamen

M13 merupakan contoh Phage yang berbentuk filament dan sangat berbeda dengn λ. DNA M13 lebih kecil daripada genom λ hanya 6407 bp sirkular dan tidak umum dijumpai untai tunggal.

Ukuran yang lebih kecil artnya memiliki sedikit gen sibandingkan dengan λ, hal ini karena kapsid M13 dibentuk dari sejumlah copy hanya 3 protein sedangkan λ melibatkan 15 protein untuk membentuk struktu kepala ekor.

Injeksi DNA M13 kedalam E. coli terjadi melalui pilus, struktur yang menghubungkan dua cel selama conjugasi sexual. Ketika masuk kedalam sel untai tunggal DNA virus bertindak sebagai template untuk mensintesis sequence komplementer. Sehingga menghasilkan DNA untai ganda. Molekul tidak disisipkan kedalam geneom bakteri, namun mereplikasi hingga lebih dari 100 copy. Ketika bakteri membelah, setiap anak akan menerima sejumlah copy. Partike phage baru kemudian dilanjutkan untuk digabungkan dan dilepaskan. Sekitar 1000 phage baru diproduksi selama satu siklus/ geneerasi sel.

Beberapa karakteristik M13 yang menarika adalah. Genomnya yang kurang dari 10 kb, sehingga masuk dalam kategori vector yang ideal. Kemudian, untai ganda replicative form (RF) phage M13 bersifat sama dengan plasmid. Yang bisa digunakan untuk eksperiment.

  1. Virus sebagai vector cloning untuk oranisme lain

Sejumlah organisme hidup diinfeksi virus sehingga sangat menarik untuk dijadikan vector transformasi pada organisme tingkat tinggi. Beberapa virus eukariotik telah digunakan untuk vector cloning untuk sejumlah aplikasi: sebagai contoh, manusia adenovirus yang digunakan sebagai gen terapi, baculovirus yang digunakan dalam sintesis protein pharmasi pada cel seranga, caulimovirus and geminivitrus yang digunakan untuk cloning tanaman.

https://www.youtube.com/watch?v=5ffl-0OYVQU

https://www.youtube.com/watch?v=0Mw-0G2m6uE

This entry was posted in Uncategorized by ifanauliacandra. Bookmark the permalink.

About ifanauliacandra

You might not know my name, then ......Let me introduce my self: I am 25-year-old man who has been amazed and elated to Biotechnology and molecular system. I had graduated from Andalas University located in Padang West Sumatera in specification of Plant Biotechnology. Similar to my master degree, I had also finished my Bachelor in the same University under the same background and supervisor. Currently, I am a Lecture in Medan Area University specifically, Agrotechnology department. Enough for introduction, furthermost, in the future let's just time holds.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *